POLMAN, Di antara hamparan sawah yang hijau di Dusun Landi, Desa Baru, Kecamatan Luyo, Polewali Mandar, gema suara alat berat dan aktivitas para pekerja menjadi pemandangan yang menggugah semangat. Jalan usaha tani sepanjang 2 x 205 meter tengah dibangun di sini. Proyek ini bukan sekadar infrastruktur fisik, melainkan simbol dari harapan baru bagi para petani di desa tersebut.
Baharuddin, Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yang juga Kepala Dusun Landi, penuh tekad. Dengan anggaran sebesar Rp71.660.000 yang dialokasikan untuk pekerjaan ini, ia memastikan proyek yang dimulai sejak November 2024 akan rampung sesuai target, yaitu akhir Desember 2024.
Di sisi lain, Subri, Kepala Desa Baru, juga tak henti-hentinya mendorong kelancaran pekerjaan ini. Ia menyadari betapa krusialnya jalan usaha tani sebagai tulang punggung ekonomi agraris masyarakat. “Kami berharap jalan ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh petani. Infrastruktur ini dirancang untuk mendukung peningkatan usaha ekonomi pertanian,” kata Subri saat ditemui di kantor desa.
Bagi para petani, jalan ini adalah solusi atas masalah lama. Selama bertahun-tahun, akses ke lahan mereka kerap terkendala, terutama saat musim hujan tiba. Tak sedikit yang mengeluhkan sulitnya membawa hasil panen keluar dari ladang.
Masyarakat petani di Dusun Landi, menyambut positif pembangunan jalan ini. “Dulu, kami sering kesulitan membawa hasil panen. Dengan adanya jalan ini, kami berharap kerja kami lebih ringan dan hasil panen lebih mudah dipasarkan,” katanya penuh harap.
Jalan yang hampir rampung ini tidak hanya membuka akses, tetapi juga membuka peluang. Dengan akses yang lebih baik, petani dapat lebih cepat menjual hasil pertaniannya ke pasar, mengurangi biaya transportasi, dan meningkatkan produktivitas.
Namun, jalan ini lebih dari sekadar fasilitas. Ia adalah penghubung antara kerja keras, harapan, dan masa depan petani di Dusun Landi. Dengan selesainya proyek ini, tidak hanya tanah yang terbuka, tetapi juga peluang dan optimisme yang baru.(Jab*)