Bunuh Diri di Seppong, Begini Kronologinya

MAJENE – SWARAMANDAR.COM, Kasus bunuh diri kembali terjadi di kabupaten Majene, tepatnya di Dusun Punaga, Desa Seppong, Kecamatan Tammerodo Sendana, Jumat (21/3/2025).

Kapolsek Sendana Iptu H. Ashari S.Pd.I yang mendatangi TKP mengatakan, ada laporan penemuan mayat yang diduga gantung diri di dusun punaga.

Korban diketahui bernama MU (27), warga Dusun Punaga, Desa Seppong, Kecamatan Tammerodo Sendana, Kabupaten Majene.

Kronologis Singkat Kejadian, pada kamis 20 maret 2025 sekitar pukul 18.30, ibu korban pelaku bunuh diri menanyakan kepada anaknya Mahfud untuk memanggil korban MU untuk buka puasa dan kemudian korban Mu dan adiknya Mahfud buka puasa bersama di dapur rumah.

Baca Juga  Dalam Pelukan Bapaknya yang Luka Parah, Bocah Ini Selamat dari Tabrakan Maut Bus Borlindo di Pasangkayu

Setelah buka puasa Mahfud masih sempat melihat korban Mu melaksanakan sholat magrib di rumah.

Pada jumat 21 maret 2025 sekitar pukul 02.30 wita pada saat ibu kandung korban Musliha hendak membangunkan korban Mu untuk sahur, Musliha tidak menemukan korban Mu di kasur dekat ruang tamu tempat korban biasa tidur sambil terus mencari ke kamar lain.

Musliha membuka tirai kamar belakang yang sudah dijadikan gudang disitulah, Musliha melihat korban sudah dalam keadaan tergantung dengan tali di lehernya.

Baca Juga  Maling Beraksi di Kerumunan Kedatangan Jemaah Haji di Majene. Uang Nenek Rp 5 juta Raib

Musliha berteriak dan memanggil anaknya Sofyan dan setelah Sofyan datang bersama temannya kemudian Sofyan bersama temannya menurunkan korban Mu dengan cara memotong tali dengan pisau.

Ibu kandung korban, Musliha dalam keterangannya mengatakan, korban Mu baru sekitar 2 bulan tinggal di rumah sekembalinya dari bekerja di Siwa. “Almarhum kembali dikarenakan selesai melakukan operasi penyakit usus turun yang dideritanya,” ungkapnya.

Sementara itu, Nasaruddin mengatakan, sekitar pukul 02.00 wita, dirinya mendengar teriakan ibu almarhum dan saksi bergegas berlari ke arah teriakan dan menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung dengan seutas tali.

Baca Juga  Cuaca Ekstrem Angin Kencang Porak Porandakan Rumah Pribadi Anggota Polisi

Saat ditemukan, terdapat bekas lilitan tali pada leher, lidah menjulur keluar dan terdapat bercak darah yang sudah mengering pada bagian mulut sementara tubuh almarhum Sudah dalam keadaan kaku dan berwana ungu kebiruan dan sedikit berbau.

Keluarga korban tidak keberatan atas meninggalnya Mu dan membuat surat pernyataan tidak untuk divisum/Otopsi.

Keluarga juga meminta agar foto almarhum tidak disebarluaskan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *