MAJENE, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, bersama Pjs. Bupati Majene, H. Habibi Azis, S.STP., MM, meninjau pelaksanaan uji coba program makan bergizi gratis di SDN 2 dan SMP 2 Kampung Baru, Majene, pada Rabu (30/10/2024).
Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, menyampaikan bahwa program makan bergizi gratis akan resmi dimulai dalam dua bulan ke depan. Untuk memastikan kesiapan, uji coba dilakukan di berbagai jenjang pendidikan.
“Kemarin di Mamuju kita sudah lakukan uji coba di SMA dan SMK. Hari ini di Majene kita lakukan di SD dan SMP,” ujarnya.
Bahtiar menjelaskan bahwa program ini bertujuan memenuhi kebutuhan gizi siswa dengan menyediakan makanan seimbang yang kaya karbohidrat, protein, nutrisi, dan vitamin.
“Kami ingin memastikan apakah komposisinya sudah sesuai dengan standar kebutuhan gizi, termasuk memperhatikan sumber makanan seperti susu,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan bahan baku lokal, terutama karena Sulawesi Barat memiliki potensi besar sebagai produsen susu kambing, khususnya di Majene, Polewali Mandar (Polman), dan Mamuju.
“Produksi susu lokal harus kita prioritaskan agar selain mendapatkan manfaat gizi, kita juga mendorong ekonomi daerah,” kata Bahtiar.
Pjs. Bupati Majene, H. Habibi Azis, S.STP., MM, menambahkan bahwa uji coba ini merupakan langkah penting dalam memastikan program berjalan dengan baik sebelum diterapkan secara penuh.
“Kita akan evaluasi semua aspek dari program ini, mulai dari kualitas makanan hingga distribusinya. Diharapkan, selain meningkatkan kesehatan anak-anak, program ini juga mendorong perekonomian lokal dengan menggunakan komoditas asli Sulbar,” jelas Habibi Azis.
Ia berharap kolaborasi antara pemerintah daerah, sekolah, dan pelaku usaha lokal dapat terus diperkuat agar program ini berjalan optimal dan berkelanjutan.
“Dengan dukungan bersama, kita bisa memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang baik sekaligus memanfaatkan potensi ekonomi daerah,” tutupnya.
Program makan bergizi gratis ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesehatan dan prestasi siswa, tetapi juga mendorong pemanfaatan potensi komoditas lokal untuk kesejahteraan masyarakat Sulawesi Barat.