MAJENE, Di sebuah desa kecil di pesisir Majene, Sulawesi Barat, hiduplah seorang gadis, sejak kecil, iya dikenal sebagai sosok yang lembut, kuat, dan penuh kasih, hatinya terpaut pada seorang pemuda bernama Bojes, pria berasal dari Tanah Mandar.
Bojes Berpamitan ke pacarnya untuk merantau di Kalimantan tetapi terhambat di pelabuhan.
Bojes ingin membuktikan keseriusannya dengan merantau dan mencari penghidupan yang lebih baik, tapi di sisi lain, pacarnya tidak rela berpisah dengannya. Bojes Sehari harinya berkerja sebagai pengantar Galon dan Hasilnya tidak cukup untuk ” Uang Panai” sehingga memutuskan niat untuk merantau ke Kalimantan.
Awalnya, Bojes mendapat restu dari keluarga dan pacarnya untuk merantau, bahkan diantar langsung oleh Pacarnya Bersama calon kakak iparnya ke pelabuhan. Namun, saat kapal feri hampir berangkat Trompet sudah dibunyikan pertanda Kapal sudah mau berangkat, segalanya berubah ketika pacarnya tidak rela berpisah dan bersikeras ingin ikut.
St. Aisya : Mau Ikut
Bojes. : Jangan mi ikut ini mau berangkat kapal, lagian tiket sudah habis
St. Aisah : Pokok saya mau ikut
Bojes : tidak usah ikut sayang, sy pergi untuk cari uang untuk kita menikah.
St. Aisah : Kalau tidak dibawah jangan maki juga pergi.
Tindakan pacarnya menunjukkan betapa besar rasa cintanya dan ketakutannya kehilangan Bojes. Mungkin dia khawatir jarak dan waktu akan mengubah segalanya. Sementara itu, Bojes juga berada dalam dilema besar—di satu sisi, dia ingin merantau demi masa depan mereka, tapi di sisi lain, dia tidak tega melihat kekasihnya begitu terpukul.
Momen ini benar-benar dramatis! Bojes yang sudah bulat tekad untuk merantau sampai membuka baju dan berlari ke kapal menunjukkan betapa seriusnya dia ingin mencari penghidupan yang lebih baik. Tapi ketika melihat pacarnya histeris, dia tidak tega dan memilih mengorbankan rencana besarnya demi cintanya.
Keputusan Bojes untuk tidak jadi merantau karena takut pacarnya berbuat sesuatu yang tidak baik menunjukkan betapa besar tanggung jawab dan rasa cintanya. Namun, ini juga bisa menjadi dilema—apakah dengan tetap tinggal, ia bisa menemukan jalan lain untuk mengumpulkan uang panai?
Menurutmu, bagaimana kelanjutan kisah mereka? Apakah Bojes bisa mencari solusi lain untuk membangun masa depan mereka bersama? Ataukah mereka harus menghadapi tantangan yang lebih besar lagi?