SWARAMANDAR.COM, Viral beredar di media sosial, seorang pedagang asongan yang berjualan kerupuk dikeroyok oknum petugas Satpol PP, Rabu (5/2/2025).
Video yang diunggah salah satunya akun FB reels ayong itu viral ditonton dan dibagikan netizen.
Tampak dalam video itu, salah seorang oknum satpol PP mendatangi pedagang asongan untuk berduel.
Namun saat berduel, sejumlah anggota satpol PP lainnya ikut memukul dan menendang membuat pedagang asongan itu tak berdaya terkapar di tanah yang berdebu.
Informasi yang diperoleh, lokasi kejadian itu berada di jalan Abdul Silondae kelurahan korumba kecamatan Mandonga Kota Kendari.
Kepada wartawan, Plt Kasatpol PP Kendari Muhammad Ewa mengatakan, para pedagang asongan itu telah berulang kali ditegur dan dibawa ke kantor satpol PP untuk tidak lagi berjualan di lokasi itu.
Namun, kata Ewa, pedagang asongan itu tetap saja kembali berjualan. “Saat hendak ditertibkan, dia malah menantang anggota kami untuk berkelahi, ” ujarnya.
Karena itu, perkelahian tak bisa dihindari dan terjadilah peristiwa pedagang kerupuk itu dikeroyok satpol PP.
Meski demikian, Ewa menyesalkan kejadian itu dan berjanji akan menegur dan memberi sanksi kepada anggotanya yang terlibat dalam pengeroyokan itu agar peristiwa tersebut tak terulang lagi.
Sementara itu, netizen yang melihat video itu tak mau ketinggalan untuk berkomentar
“Nih penikmat gaji yg tidak tahu diri masih menggunakan kekerasan kpd mereka yg susah payah cari uang untuk bayar pajak. @Ames emben
“Satpolpp gk seharus nya bgtu cara menangani pedagang kaki5.. seharus nya SatpolPP mmberikan arahan. Dan penempatan utk pdgang kaki5. Gak harus ngroyok 1 pedagang asongan..@ tere
“Untuk yg pak pol PP jadi lah petugas yg slow dan tidak emosian ada cara yg lain yg humanis untuk masyarakat mu,,ingat dunia ini cuma sekali,,pekerjaan mu aja gak selama nya,,jadi bekerja dan mengabdi lah dgn cara yg humanis dan ramah,klw membahayakan diri kita dalam bertugas ada cara lain untuk menghindari kekerasan itu,,jadilah petugas pol PP yg bisa di cintai masyarakat,,@teguh imanda. (*)
