SWARAMANDAR.COM, POLMAN – Malam mencekam terjadi di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar. Dua kelompok pemuda terlibat bentrokan sengit di Kelurahan Sidodadi pada Sabtu (27/9/2025) sekitar pukul 23.00 WITA. Insiden ini berujung tragis, satu orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka.
Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Budi Adi, S.H., S.Sos., M.H., bersama Kasat Intelkam IPTU Haspar, S.H., memimpin langsung personel gabungan menuju lokasi kejadian. Polisi segera melakukan olah TKP dan mengamankan belasan orang yang diduga terlibat.

Dari keterangan saksi, keributan bermula dari perselisihan dua kelompok, yakni kelompok Padi Unggul yang dipimpin keluarga Akbar dengan kelompok Buttu Dakka dari pihak Arham. Adu mulut di Jalan Kesadaran berubah menjadi bentrokan menggunakan senjata tajam berupa parang dan badik.
Versi berbeda disampaikan kelompok Buttu Dakka. Asrul, salah satu anggotanya, mengaku masalah dipicu persoalan di sekolah yang merembet ke media sosial. Ia menuturkan, kelompok Padi Unggul mendatangi dirinya di sebuah rental PlayStation hingga terjadi duel berdarah.
Akibat peristiwa itu, seorang pemuda bernama Amran mengalami luka tusuk di perut. Meski sempat dilarikan ke RS Wonomulyo, nyawanya tak tertolong. Sementara itu, dua pemuda lain, Rahman dan Iffang, masih menjalani perawatan. Dari kelompok lawan, Ikhsan juga dilaporkan terluka dan dirawat di Puskesmas Pelitakan.
Polisi telah mengamankan 6 terduga pelaku dan 1 orang lain yang dirawat di rumah sakit dari kelompok Buttu Dakka. Dari kelompok Padi Unggul, 12 orang diamankan untuk pemeriksaan, dengan rincian 9 orang ditahan, 2 dirawat di rumah sakit, dan 1 meninggal dunia. Barang bukti sebilah parang turut disita di lokasi bentrokan.
“Penyidik masih mendalami pemicu bentrokan dan peran masing-masing orang yang diamankan. Kami juga memburu pelaku lain yang diduga membawa senjata tajam,” tegas Kasat Reskrim AKP Budi Adi.
Saat ini, kondisi Wonomulyo sudah kembali kondusif. Aparat Polres Polman melakukan penjagaan di sejumlah titik rawan untuk mencegah bentrokan susulan.
Polisi mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang.