SWARAMANDAR.COM, PAMBOANG, MAJENE – Laut Mandar kembali ramai oleh riuh suara passandeq dan kibaran layar putih. Star kedua lomba Sandeq Silumba 2025 resmi dilepas dari Pamboang menuju Banua, Sabtu (23/8/2025) pagi. Prosesi pelepasan dipimpin langsung oleh Samsul Samat, disaksikan warga dan penikmat budaya bahari Mandar yang memadati bibir pantai.
Sekitar pukul 09.38 Wita, ketika armada Sandeq mulai memasuki perairan Pamboang, Kecamatan Sendana, Sulbar99 tampak memimpin jalannya lomba. Meski begitu, perjalanan tidak mudah. Angin di perairan Pamboang belum sepenuhnya berpihak. Para passandeq menyebut kondisi ini sebagai “timbang satu”, yakni layar masih ditopang hanya oleh satu awak kapal, tanda angin yang belum stabil.
Kondisi alam yang menantang tidak menyurutkan semangat para passandeq. Dengan teriakan khas dan kerja sama yang solid, mereka terus berupaya mengarahkan perahu tradisional bersejarah itu menuju jalur terbaik.
Untuk memastikan jalannya lomba berlangsung aman, aparat keamanan dikerahkan. Polairut dan TNI Angkatan Laut berjaga di laut, sementara di darat pengamanan dilakukan oleh Personil Polsek Pamboang. Sinergi ini membuat pelaksanaan star kedua berjalan lancar dan kondusif.
Lomba Sandeq Silumba bukan sekadar adu cepat perahu tradisional. Ia adalah simbol kebesaran budaya bahari Mandar yang diwariskan turun-temurun. Di balik setiap layar yang terkembang, tersimpan filosofi ketangguhan, kebersamaan, dan keberanian orang Mandar menaklukkan ombak Nusantara.
Gelombang, angin, dan terik matahari menjadi sahabat sekaligus tantangan. Namun, itulah esensi Sandeq—perahu tanpa paku, pengikat persaudaraan Mandar, dan kini menjadi ikon pariwisata serta kebanggaan Sulawesi Barat di mata dunia.