SWARAMANDAR.COM, POLMAN – Kasus penganiayaan yang menewaskan seorang pria bernama Amran di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, akhirnya menemui titik terang. Polres Polman resmi menetapkan Aldi Ardi sebagai tersangka utama dalam insiden berdarah tersebut.
Kapolres Polman AKBP Anjar Purwoko melalui Kasihumas IPTU Muhapris menjelaskan, kejadian bermula pada Sabtu (27/9/2025) siang sekitar pukul 11.00 WITA. Saat itu, Asrul bersama tersangka Aldi Ardi mendatangi SMA Negeri 1 Wonomulyo untuk menegur seorang pelajar bernama Akbar, yang sebelumnya menarik kerah baju adik Asrul, Arham.
Namun, teguran tersebut tidak diterima dengan baik oleh kakak Akbar, yakni Rahman. Perselisihan pun makin melebar.
Malam harinya, sekitar pukul 21.30 WITA, Rahman bersama sejumlah rekannya mendatangi Asrul di sebuah tempat permainan Playstation di Jalan Kesadaran, Wonomulyo. Adu mulut terjadi, lalu berujung pada pemukulan terhadap Asrul hingga menimbulkan keributan besar.
Dalam situasi yang semakin panas itu, Amran datang setelah dipanggil. Namun, bukannya mereda, kericuhan justru makin memanas hingga akhirnya Aldi Ardi mencabut sebilah badik dan menikam Amran. Korban tewas di lokasi akibat luka tikaman.
Selain Amran yang meninggal dunia, peristiwa ini juga menimbulkan korban lain. Berdasarkan catatan Polres Polman, terdapat lima laporan resmi yang masuk, yaitu:
Amran (meninggal dunia akibat penikaman)
Rahman (korban penganiayaan)
Zul Muhaemin (korban perusakan)
Ikhsan (korban penganiayaan)
Muh. Irfan (korban penganiayaan)
“Dari hasil penyelidikan, Aldi Ardi kami tetapkan sebagai tersangka utama dalam kasus penikaman yang menewaskan Amran serta melukai Muh. Irfan. Tersangka sudah diamankan di Polres Polman dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas IPTU Muhapris.
Sementara itu, laporan terkait penganiayaan terhadap Rahman dan Ikhsan serta kasus perusakan yang dialami Zul Muhaemin masih terus didalami penyidik.
Kasus ini menjadi perhatian serius aparat kepolisian, mengingat insiden tersebut melibatkan banyak pihak dan berujung pada jatuhnya korban jiwa.